Home » , » Ketahui Orang Yang Sedang Takut Dan Jijik Dari Keringat

Ketahui Orang Yang Sedang Takut Dan Jijik Dari Keringat

ketakutan dan jijik
Foto : Dailymail
Manusia bisa berkomunikasi dengan perasaannya hanya dari aroma tubuhnya. Namun bau keringatnya itu hanya bekerja di saat manusia sedang takut ataupun jijik.

Sebuah percobaan menemukan bahwa emosi akibat ketakutan dan jijik bisa dinilai melalui keringatnya. Dan keringat yang berasal dari seseorang yang sedang emosi memicu emosi yang sama yang yang bisa diciumnya. Demikian laporan dari jurnal Psychological Science seperti dikutip Dailymail, Selasa (6/11).

Dr Gun Semin, dari Universitas Utrecht, mengatakan penelitian sebelumnya telah menunjukkan bagaimana melihat ekspresi seseorang yang takut dengan bernapas lebih banyak melalui hidung kita dan mempercepat gerakan mata.

Sama halnya dengan sinyal jijik yang menyebabkan seseorang mengerutkan hidungnya dan menurunkan alis. Ini cara dalam menanggapi ancaman yang dirasakan.

Tak hanya ekspresi, Semin dan rekannya berhipotesis bahwa hal yang sama akan berlaku dengan kimia yang di ekskresi tubuh, seperti keringat.

"Secara khusus orang yang menghirup chemosignals yang berhubungan dengan rasa takut diri sendiri akan memberikan ekspresi ketakutan dan menunjukkan tanda-tanda akuisisi sensorik, sementara orang-orang yang menghirup chemosignals terkait dengan jijik akan membuat ekspresi jijik dan menunjukkan tanda-tanda penolakan sensorik".

Peneliti mengumpulkan keringat dari laki-laki sementara mereka menyaksikan film yang menyebabkan takut dan merangsang rasa jijik. Kemudian perempuan diambil sampel keringatnya saat melakukan tugas pencarian visual. Ekspresi wajah mereka direkam dan gerakan mata mereka dilacak ketika mereka menyelesaikan tugas.
Wanita yang menghirup chemosignals dari 'keringat ketakutan' menghasilkan ekspresi wajah ketakutan, sementara wanita yang menghirup chemosignals dari 'keringat jijik' menunjukkan ekpresi wajah jijik.

"Temuan ini penting karena mereka bertentangan dengan asumsi umum bahwa komunikasi manusia terjadi secara eksklusif melalui bahasa dan isyarat visual".

Dia mengatakan bahwa temuan ini menunjukkan bahwa chemosignals bertindak di luar kesadaran. Ini bisa menjelaskan jenis 'emosi' seseorang dalam kerumunan.(MEL).

Sumber : http://health.liputan6.com/

0 komentar:

Terbaru

Popular Posts